Senin, 25 Juli 2011

TEKHNIK PENGUJIAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS TES HASIL BELAJAR


Penganalisisan terhadap tes hasil belajar sebagai suatu totalitas dapat dilakukan dengan dua cara :
Pertama, penganalisisan yang dilakukan dengan jalan berfikir secara rasional atau penganalisisan dengan menggunakan logika ( logical analysis ). Kedua, penganalisisan yang dilakukan dengan mendasarkan diri kepada kenyataan empiris, dimana penganalisisan dilaksanakan dengan menggunakan empirical analysis ( Anas Sudijono : 2009 )

A.   Validitas
1.    Tekhnik Pengujian Validitas Tes Hasil Belajar
a.    Pengujian Validitas Tes Rasional Hasil Belajar
Validitas rasional adalah validitas yang diperoleh atas hasil pemikiran, validitas yang diperoleh dengan berfikir secara logis.
Validitas rasional adalah validitas yang diproleh atas dasar hasil pemikiran, validitas yang diproleh dengan berfikir secara logis. Dengan demikian maka suatu tes hasil belajar dapat dikatakan telah memiliki validitas Rasional, apabila setelah dilakukan penganalisisan secara rasional ternyata bahwa tes hasil belajar itu memang ( secara rasional ) dengan tepat telah dapat mengukur apa yang seharusnya di ukur1

Untuk dapat menentukan apakah tes hasil belajar sudah memiliki validitas rasional apakah belum dapat dilakukan mulai dari dua segi :
1.    Validitas Isi
Validitas isi adalah validitas yang dilihat dari segi tes itu sendiri sebagi alat pengukur hasil belajar.
Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pembelajaran yang berikan2

2.    Validitas Konstruksi
Secara etimologi “konstuksi” mengandung arti susunan, kerangka atau rekaan. Adapun secara terminologi, suatu tes hasil belajar dapat diajarkan sebagai tes yang telah memiliki validitas konstruksi, apabila tes tersebut ditinjau dari segi susunan, kerangka atau kerangkaann nya telah dapat dengan secara tepat mencerrminkan suatu konstruksi daalam teori psikologi.
            Sebuah tes dikatakan memiliki validitas kontruksi apabila butir-butir soal yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berfikir seprti yang disebutkan dalam tujuan Intraksional Khusus ( Suharsimi Arikunto : 2007 )

b.    Pengujian Validitas Tes Secara Empirik
Validitas empirik adalah kerapatan mengukur yang didasarkan pada hasil analisis yang bersifat empirik. Dengan kata lain validitas empirik adalah validitas yang bersumber pada atau diperoleh atas dasar pengamatan di lapangan.
      Untuk dapat menentukan apakah tes hasil belajar sudah memiliki validitas empirik ataukah belum, dapat dilakukan penelusuran dari dua segi :
1)    Validitas Ramalan
Validitas ramalan adalah suatu kondisi yang menunjukan seberapa jauhkah sebuah tes telah dapat dengan secara tepat menunjukan kemampuannya untuk meramalkan apa yang bakal terjadi pada masa yang akan datang.
            Berdasarkan pada uraian di atas, dapatlah dipahami bahwa untuk mengetahui apakah suatu tes hasil belajar dapat dinyatakan sebagai tes yang telah memiliki validitas ramalan ataukah belum, dapat ditempuh dengan cara mencari korelasi antara tes hasil belajar yang sedang diuji validitas ramalan itu dapat dinyatakan sebagai tes hasil belajar yang telah memiliki daya ramalan yang tepat.
Contoh : Nilai hasil tes seleksi bahasa arab di Fakultas (Variabel y) yang berhasil dicapai oleh 5 orang.

 No
Nilai
X
Y
1.
2.
3.
4.
5.
58
50
53
49
58
65
57
60
56
65


“ tidak terdapat korelasi fositif yang signifikan, antara variable X dengan variable Y”  







a)    Menyiapkan Peta Korelasi
No
X
Y
Y
. Y
­­­­­­2
Y 2
1.
2.
3.
4.
5.
58
50
53
49
58
65
57
60
56
65
4
-4
-1
-5
4
4
-4
-1
2
4
16
16
1
-10
16
16
16
-1
25
16
16
16
1
4
16

b)    Menghitung mean x dan y
c)    Menghitung Standard deviasi X dan Y
d)    Angka Indeks korelasi X Y
2)    Validitas Bandingan
Validitas bandingan juga dikenla dengan istilah sama saat validtas penganlaman atau validitas ada sekarang.
Contoh : Bagaimana cara pengujian validitas bandingan. Misalnya pada tanggal 1 Agustus 1994 sebanyak 24 orang siswa. Dua minggu kemudian, yaitu pada tanggal 15 Agustus 1994, tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, 20 orang siswa diatas dihadapkan pada tes formatif kedua dengan mata pelajaran yang sama dengan menggunakan butir soal yang sama dengan butir-butir soal yang telah dikeluarkan pada tes formatif pertama.
2.    Tekhnik pengujian validitas item tes hasil belajar
a.    Pengertian validitas item
Dimaksud dengan validitas item dari sebuah tes adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir item ( yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tes bagian suatu totalitas ), dalam negukur apa yang seharusnya diukur lewat butir item tersebut.
b.    Tehknik Pengujian Validitas Item Tes Hasil Belajar
Memilih dan menentukan jenis tekhnik dalam rangka menguji validitas item itu. Seperti yang diketahui pada tes objektif maka hanya ada dua kemungkinan yaitu betul atau salah.
Rumus : PB 1 =   





B.   Reabilitas
1.    Pengertian reabilitas
Reliabilitas adalah diartikan dengan keteladanan bilamana tes teersebut dipakai mengetur berulang-ulang hasilnya sama, dengan demikian reliabilitas dapat diartikan dengan keadaan atau stabilitas.
2.    Metode-metode reability
a.    Metode test retes reliability
Yang dimaksud adalah untuk menguji reliabilitas dengan jalan mengujikan tes tersebut diakui atau lebih. Kemudian hasilnya dikorelasikan. Tujuan uji reliabilitas ini adalah untuk mengetahui koofesien stabilitas tes tersebut memiliki keterangan bilamana dipakai untuk mengukur objek yang sama dalam waktu yang berbeda-beda hasilnya sama.
      Adapun langkah-langkah yang ditempuh pada uji reabilitas ini adalah sebagai berikut :
1.      Menyusun sebuah tes yang akan diukur reabilitasnya
2.      Mengajukan tes yang sudah disusun tersebut (tahap I)
3.      Mennghitung skor hasil tes ( tahap I)
4.      Mengjukan ulang tes yang tersusun tersebut ( tahap II)
5.      Menghitung reabilitas tes tersebut dengan jalan mengkorelasikan skor tes I dengan skor tes II dengan rumus korelasi produk moment person

Sebagai contoh : seorang guru agama Islam menyusun tes pendidikan agama Islam untuk siswa SMA kelas III. Tes tes tersebut di ujikann pertama pada bulan Februari 1989 diujikan kembali pada kelas yang sama, hasilnya adlah sebagi berikut :



Tabel Antara Tes I Dan Tes II
Pendidikan Agama Islam Di  SMA Kelas III
Peserta tes
Tes I
Tes II
X­2
Y2
XY
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
50
65
41
55
44
54
25
70
65
60
66
68
46
62
50
50
51
74
70
66
2.500
4.225
1.681
3.025
1.936
2.916
6.250
4.900
4.225
3.600
4.356
4.624
2.304
3.844
2.500
2.500
2.601
5.476
4.900
4.356
3.330
4.420
1.886
3.410
2.700
2.200
1.275
5.180
4.550
3.690
















Selanjutnya hasil perhitungan dapat dikerjakan dengan menggunakan rumus produk moment seperti berikut :
b.    Metode Equivalent From Reliabelity
Metode ini adalah cara mengukur reabilitas tes dengan jalan menyusun dua buah tes yang memiliki kemiripan atau kesamaan (equivalent). Walaupun tes nya terdiri dari dua macam, namun pada hakikatnya isinya mengukur hal yang sama dan alat ukur ini keduanya juga sama.
Adapun langkah yang ditempuh adalah :
1)    Menyusun dua buah tes yang equivalent
2)    Mengajukan kedua buah tes tersebut atau dalam waktu yang brsamaan atau beriringan.
3)    Memberikan skor hasil tes yang telah diujikan, disusun dengan memisahkan antara tes A dan tes B.
4)    Mencari koofesien stabilitas kedua tes ( A dan B ) dengan jalan mencari korelasinya melalui rumus korelasi product moment.
c.    Metode spilit half reability
Metode ini dipakai untuk mengetahui tingkat reabilitas tes dengan jalan membelah tes menjadi dua bagian dan skor kedua belahan tersebut dikorelasikan dengan rumus tertentu.
Cara melakukan pembelahan hasil tes tersebut dapat dilakukan dengan dua jalan, yaitu membelah antara skor ganjil dengan skor genap atau membelah antara belahan nomor atas dan belahan nomor bawah.
Adapun langkah-langkah secara umum yang ditempuh untuk mencari reliabilitas tes ini adlah sebagai berikut :
1)    Menyusun sebuah tes sebaiknya jumlah nomornya genap, sehingga bila dibelah sama.
2)    Mengajukan tes tersebut pada sebuah sampel
3)    Menghitung skor masing-masing peserta didik dalam dua kelompok skor, dapat dikelompokkan skor ganjil dan genap, dapat pula dikelompokkan skor belahan atas dan skor belahan bawah
4)    Mencari reliabilitas setengan tes, dengan jalan mengkorelasikan kedua skor tersebut dengan rumus produck moment
5)    Mencari reliabilitas satu tes penuh dengan menggunakan rumus spearman Brown atau rumus lainnya.
Beberapa rumus untuk mencari tingkat reliabilitas yang menggunakan tekhnik belah dua adalah :
1). Mencari reliabilitas dengan rumus Spearman Brown
Adapun cara yang dapat ditempuh adalah :
a)    Membelah skor tes kedalam skor ganjil dan skor genap
b)    Skor ganjil menjadi Variabel x dan skor genap menjadi variable y
c)    Menghitung koofesien ½ tes dengan menggunakan korelasi produck moment
d)    Menghitung koofesien korelasi satu tes penuh dengan menggunakan rumus Spearman Brown sebagi berikut
Rumus : r­­n ­­­-
e)    Setelah diketahui koofisien korelasi satu tes penuk dilanjutkan dengan tes signifikan tabel nilai r produck moment
Langkah sekanjutnya menghitung reliabilitas dengan rumus Spearman Brown


Tabel Menghitung Reliabilitas Tes Belah Dua

Nama
Siswa
Skor Belahan Ganjil
Skor Belahan Genap
Skor
Total
1
3
5
7
9
11
13
15
17
19
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
7
9
10
8
9
5
8
10
6
5
4
10
8
9
10
0
0
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
0
1
0
0
0
1
1
0
1
0
1
1
1
0
-1
-1
0
0
-1
0
1
0
1
6
8
6
8
6
5
6
4
4
4
3
7
7
6
8
16
17
16
16
15
10
14
14
10
9
7
17
15
15
18

Tidak ada komentar:

Posting Komentar